Kirim Tulisanmu Tentang Banjarnegara Ke : visit@banjarnegarakab.go.id

Budaya Sowan Ngalas Pesangkalan

21 November 2021

Pernah dengar budaya sowan ngalas di desa Pesangkalan Kecamatan Pagedongan ?

mungkin banyak yang belum dengar ya ? bisa dimaklumi sebab festival budaya ini jarang digelar secara besar dan masih bersifat lokal di Desa Pesangkalan dan dan sekitarnya saja, sehingga perlu perhatian besar dari pemerintah dan pihak pihak lain untuk membesarkannya.

btw, lanjut ceritanya ya ……

budaya Sowan Ngalas adalah budaya masyarakat desa Pesangkalan dalam rangka ruwat desa, caranya dengan menjamas pusaka desa di salah satu air terjun terindah di Banjarnegara, Curug Pletuk. Biasanya, acara yang diikuti oleh ratusan warga ini dimulai dengan kirab dari balai desa pesangkalan menuju lokasi penjamasan.

Rama Salim selaku sesepuh Desa berada di barisan paling depan sebagai Cucuk Lampah memimpin Kirab budaya yang dikawal sejumlah prajurit Alas Pesangkalan dan diikuti seluruh tokoh masyarakat dan ratusan masyarakat yang  dengan tertib menelusuri jalan berundak, penuh khusyu seakan memohon pada Sang Pencipta untuk kemakmuran dan kesahajaan Bumi Pertiwi.

Dibawah Curug Pletuk ini pusaka Tombak Ronggo Jati yang merupakan salah satu  diantara  puluhan pusaka desa dipercaya sebagai pusaka ritual pelantar penerang hujan dijamas secara khusus dibawah gemuruh air Curug Plethuk alas Pesangkalan.

Beberapa saat kemudian setelah usai jamas pusaka, masyarakat dan puluhan wisatawan mengikuti tradisi padusan menikmati sejuknya air Curug Plethuk, semua beramai ramai bersuci diri sekaligus berniat menyambut datang bulan suci ramadhan. Oleh sebagian masyarakat mandi air Curug Plethuk selain segar dan menyehatkan karena kandungan mineralnya yang tinggi juga dipercaya bisa membuat awet muda.

Usai melakukan jamas pusaka dan tradisi padusan seluruh masyarakat tanpa terkecuali dan wisatawan harus membaur untuk mengikuti pesta tumpeng ingkung alas yang jumlahnya puluhan. Tumpeng ingkung alas ini sengaja di sajikan gratis untuk seluruh wisatawan dan masyarakat oleh ibu ibu dasa wisma Desa Pesangkalan sebagai wujud syukur kepada Tuhan YME.

Sayangnya, ketika pandemi beberapa saat yang lalu budaya ini tidak dilaksanakan secara terbuka karena memang anjuran dari pemerintah tidak boleh mengadakan acara yang menghadirkan banyak orang.

semoga ke depan, acara budaya ini kembali di gelar sehingga bisa kembali memaksimalkan kunjungan masyarakat dan wisatawan ke Desa Pesangkalan yang asri dan indah ini.

*Tulisan dan Foto : Anto Hio

Artikel Terkait

KOMENTAR

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *